Investasi sudah tak asing lagi di
era sekarang ini. Sayangnya, banyak yang belum paham cara memulai investasi. Bahkan, sebagian orang
masih ragu-ragu apakah benar-benar mau menginvestasikan sebagian uangnya atau
tidak. Jika kalian baru mau mulai terjun ke dalam dunia penanaman modal,
perhatikan dulu dasar-dasarnya agar tidak salah langkah.
Modal Investasi
Untuk memulai investasi, dibutuhkan
modal. Modal investasi harus dana di luar kebutuhan sehari-hari. Modal kecil
tidak masalah karena sekarang banyak investasi yang bisa dimulai dengan modal
minim.
Jenis Investasi yang Sesuai
Ada 3 faktor mendasar yang akan
mempengaruhi keoptimalan return investasi, yaitu modal, resiko, dan tujuan.
Besar kecilnya modal tergantung
pada jenis investasi yang ingin kalian ambil. Misalnya, investasi emas bisa
dimulai dari 1 jutaan saja sedangkan investasi properti membutuhkan modal yang
jauh lebih besar.
Begitu pula dengan resikonya. Ada
investasi yang menawarkan return tinggi tapi juga memiliki resiko yang tinggi. Sebaliknya,
ada juga investasi yang bisa dimulai dengan modal kecil dan profitnya
bermacam-macam. Bagi pemula, sebaiknya mulailah investasi dengan modal kecil
terlebih dahulu.
Untung Rugi & Pengelolaan Keuangan
Dalam berinvestasi, tak ada jaminan
seorang investor pasti untung atau rugi. Bahkan, investasi saham yang bisa
membawa keuntungan besar pun mungkin saja mengalami kerugian.
Untuk memperkecil resiko kerugian,
investor bisa menerapkan sistem diversifikasi. Artinya, investor menggunakan
beberapa jenis investasi. Misalnya, dengan modal yang ada, kalian berinvestasi
pada komoditas, saham, dan obligasi. Atau bisa juga dengan berinvestasi saham
yang ditanamkan ke beberapa perusahaan.
Lalu, pada dasarnya pengelolaan
keuangan tak hanya pada dana yang diinvestasikan, tapi juga pada pengelolaan
pendapatan serta pengeluaran sehari-hari. Kalau semuanya stabil, kalian akan
selalu siap dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada.
Memulai Investasi
Setelah paham, kalian bisa mulai
berinvestasi. Kalau kalian memilih investasi saham, kalian biasanya harus
membuka rekening di perusahaan sekuritas, yaitu perantara yang mengelola
investasi saham yang berizin OJK.
Selain dengan memahami hal-hal di
atas, kalian juga harus tahu beberapa jenis profil resiko dalam pengelompokan
tipe investor.
5 Tipe Investor Berdasarkan Jenis Profil Resiko
Semakin tinggi resikonya, semakin
besar juga imbal baliknya. Begitulah investasi pada umumnya. Ada 5 tipe
investor dilihat dari kisaran resikonya. Resiko ini tak lepas dari investor
karena latar belakangnya.
1. Defensive
(memiliki tingkat toleransi rendah)
Investor ini
cenderung berusaha mencari keuntungan dengan menghindari resiko kerugian
sekecil apapun. Tipe investor ini dengan sangat hati-hati mencari saat yang
benar-benar tepat untuk melakukan investasi.
2. Conservative
(di bawah rata-rata)
Jenis investor
ini lebih suka tempat yang aman (seperti deposito) dibanding yang memiliki
imbal balik besar tapi beresiko tinggi (seperti saham).
3. Balanced
(sedang)
Investor dengan
tipe ini cenderung melihat seimbang-tidaknya antara resiko dengan imbal balik
dari investasi mereka.
4. Moderately
Aggressive (di atas rata-rata)
Investor tipe
ini sudah lebih berani mengkombinasi jenis investasi dengan persentase
masing-masing seperti saham, obligasi, dan deposito.
5. Aggressive
(memiliki toleransi tinggi)
Biasanya, tipe
ini lebih teliti dan menyukai investasi jangka pendek. Dibanding tipe lain,
investor tipe ini berani memasang persentase tinggi pada investasi saham.
Bagaimana dengan tujuan investasi?
Tujuan investasi akan berpengaruh pada target, jenis investasi, serta jangka
waktu dan jumlah modal. Beberapa tujuan investasi yang paling umum adalah untuk
pendidikan atau data setelah pensiun.
Itulah penjelasan dasar tentang
cara mulai berinvestasi. Kalian juga harus mempelajari jenis-jenis investasi
beserta kelebihan dan kekurangannya. Jadi, kalian akan mudah memilih jenis
investasi yang paling sesuai.
Investasi Sekaligus Berkontribusi untuk Ekonomi Nasional
Selain mengembangkan dana, kalian
juga bisa sekaligus ikut memberikan kontribusi untuk ekonomi nasional. Caranya
adalah dengan melakukan pendanaan untuk UKM di Indonesia. Investasi yang
dimaksud adalah P2P lending.
Akseleran adalah tempat yang tepat
bagi kalian yang sedang mencari platform untuk melakukan investasi P2P lending legal. Bersama
Akseleran, dana kalian bisa berkembang dengan optimal dengan rata-rata bunga
10,5 hingga 12 persen tiap tahunnya. Investasi ini menggunakan proteksi
asuransi 99% dari pokok pinjaman. Kalian bisa memulainya dari 100 ribu rupiah.
Deskripsi: Cara memulai investasi sangat mudah. Tapi, kalian harus mempersiapkan modal, memilih jenis investasi yang tepat, dan memahami untung ruginya.