Ialah Tracy Bennett, satu orang ibu yang putuskan menulis surat terbuka untuk mengatakan, ada banyak keadaan tidak butuh ditanggapi. Pengakuan ini dilatarbelakangi pengalaman saat belanja dalam suatu supermarket bersama dengan dua putranya, Elliot serta Isaac, semasing berumur dua tahun serta tujuh bulan.
Selekasnya sesudah merasakan ke-2 anaknya tidak dapat menanti lama di antrean, Tracy coba masuk ke aplikasi supermarket itu, serta waktu itu satu orang lelaki hadir mendekati.
"Anda lihat beberapa anak ini? Mereka rewel sebab meminta Anda lihat. Mungkin Anda harus berhenti lihat handphone serta mulai memberikan mereka (beberapa anak) perhatian Anda," tulisnya di account Facebook, waktu lalu, mengikuti perkataan lelaki itu.
Dengar jawaban itu, seperti dikutip dari Bored Panda, Selasa, 15 Oktober 2019, ibu dua anak itu langsung automatis defensif. "Saya langsung mengubah monitor hp saya serta mengatakan, 'Saya sedang mengkses aplkasi Costco serta coba membuat kami tidak menanti.'," tuturnya.
Lelaki itu, dikisahkan Tracy, langsung kembali pada antrean Pengembalian serta ketawa. "Jadi, saya imbuhkan, 'Terima kasih untuk nasihatnya.'," sambung Tracy.
Komentar yang diberi lelaki itu membuat Tracy geram serta tersinggung, ditambah lagi di keadaan yang telah demikian menekan.
Tanggapan itu, Tracy kira jadi respon automatis yang akan diberi semua orang-tua, tidak kecuali ibu, yang telah sangat banyak memberikan perhatian pada anak serta justru diduga tidak perduli.
Tracy menjelaskan, komentar semacam ini kemungkinan besar tinggalkan sakt hati dalam buat ibu. "Mereka tidak tahu apa yang telah kami kerjakan untuk anak kami. Mereka berdiri disana sepanjang dua menit serta merasakan punyai hak untuk menghakimi," katanya.
Surat terbuka ini menyengaja dituliskan Tracy, karena sesudah seringkali eksperimen, dia tidak berjumpa dengan lelaki itu di supermarket. Tidak cuma memberi respon apa yang disebutkan lelaki itu, Tracy ingin membuat banyak ibu di luar sana yang sempat ditanggapi demikian, mereka tidak sendiri.
"Sama-sama ibu, kami dapat sama-sama junjung serta share pengalaman. Merasakan tidak sendiri di kondisi semacam ini penting," imbuhnya.
"Kami (oragtua) lakukan yang paling baik untuk anak kami. Beberapa anak kami ialah semesta kami serta saya cuma mengharap mereka tumbuh jadi orang yang nanti lihat satu orang ibu kesulitan serta tawarkan pertolongan, bukan menyapa asal-asalan," tandas Tracy.
Selekasnya sesudah merasakan ke-2 anaknya tidak dapat menanti lama di antrean, Tracy coba masuk ke aplikasi supermarket itu, serta waktu itu satu orang lelaki hadir mendekati.
"Anda lihat beberapa anak ini? Mereka rewel sebab meminta Anda lihat. Mungkin Anda harus berhenti lihat handphone serta mulai memberikan mereka (beberapa anak) perhatian Anda," tulisnya di account Facebook, waktu lalu, mengikuti perkataan lelaki itu.
Dengar jawaban itu, seperti dikutip dari Bored Panda, Selasa, 15 Oktober 2019, ibu dua anak itu langsung automatis defensif. "Saya langsung mengubah monitor hp saya serta mengatakan, 'Saya sedang mengkses aplkasi Costco serta coba membuat kami tidak menanti.'," tuturnya.
Lelaki itu, dikisahkan Tracy, langsung kembali pada antrean Pengembalian serta ketawa. "Jadi, saya imbuhkan, 'Terima kasih untuk nasihatnya.'," sambung Tracy.
Komentar yang diberi lelaki itu membuat Tracy geram serta tersinggung, ditambah lagi di keadaan yang telah demikian menekan.
Tanggapan itu, Tracy kira jadi respon automatis yang akan diberi semua orang-tua, tidak kecuali ibu, yang telah sangat banyak memberikan perhatian pada anak serta justru diduga tidak perduli.
Tracy menjelaskan, komentar semacam ini kemungkinan besar tinggalkan sakt hati dalam buat ibu. "Mereka tidak tahu apa yang telah kami kerjakan untuk anak kami. Mereka berdiri disana sepanjang dua menit serta merasakan punyai hak untuk menghakimi," katanya.
Surat terbuka ini menyengaja dituliskan Tracy, karena sesudah seringkali eksperimen, dia tidak berjumpa dengan lelaki itu di supermarket. Tidak cuma memberi respon apa yang disebutkan lelaki itu, Tracy ingin membuat banyak ibu di luar sana yang sempat ditanggapi demikian, mereka tidak sendiri.
"Sama-sama ibu, kami dapat sama-sama junjung serta share pengalaman. Merasakan tidak sendiri di kondisi semacam ini penting," imbuhnya.
"Kami (oragtua) lakukan yang paling baik untuk anak kami. Beberapa anak kami ialah semesta kami serta saya cuma mengharap mereka tumbuh jadi orang yang nanti lihat satu orang ibu kesulitan serta tawarkan pertolongan, bukan menyapa asal-asalan," tandas Tracy.